Wednesday, March 24, 2010

Wall - E (2008)

English:
Lots of parties will hesitate success of this film at the Box Office. Some observers even say that this movie could be the first Pixar film that can not be exceeded 100 Million USD. They say that although this Pixar movie and the quality is definitely good, it's hard to sell an animated film 'dumb' to children. Wall-E is considered a bear market target. Parents do not necessarily like it while the kids might get bored watching it. Of course these observations are wrong. Wall-E Ratatouille success not only exceed the previous year but also get the Oscar for best animated film of that year. In fact, almost all observers say that one word Seiya movie Wall-E is actually the best film of last year and failed to win the award since the Academy Award create a category for Best Animated Movie '. Wow. Sedahsyat what Wall-E?

In the future, Earth is no longer suitable for habitation. Trash strewn everywhere and the pollution is too severe. To save themselves, humans then ride a space shuttle and living outside the orbit. Meanwhile the earth dipasrahi on cleaning robots. Year after year passed, decade after decade passed, century after century passed ... One by one robot left cleaning man was damaged because it is not repaired by leaving a Wall-E. Each day, Wall-E picking garbage and piled and then turn off the system at night. Thus, it continues until at some point a robot suddenly come from space.

Robot with much more modern design of Wall-E is named EVE. He was sent to check if the state of the earth is habitable or not. EVE trying to find a specimen of life on earth and Wall-E who saw it fall in love at first sight. Although originally EVE disregard Wall-E, he realized that this old robot turns out to be the key to the return of human life to earth. How the fate of men who had forgotten the earth so long? Is Wall-E and EVE can be together?

Often when a highlight film so many aspects, fall-fall even they fail because they highlight all aspects of liability and so feels less terbahas. Not so with Wall-E. Watch it once was obvious that Wall-E highlight the three relationships: satire about the message of ecology, satire how humans are now too dependent on technology, and lastly do not know sincere selfless love of a robot. And third is the message conveyed in a single narrative all the intact and complement each other.

The first half of Wall-E is spelled many boring people is precisely the most brilliant moments in this film. Because expressed minimal dialogue, our eyes are practically pampered with how Pixar rendered a grim future of human possibility if we continue to waste the earth we live on now. The effect is really evocative, and menghentaknya same as when I watched An Inconvenient Truth. I Fixed rate Wall-E is more brilliant because An Inconvenient Truth, his documentary about global warming, it is clear that the expected effect of Al Gore when making the film. While Wall-E does not just focus on environmental issues but also the romance between Wall-E and EVA, who is not impressed when they danced with a very romantic in space?

Yet with all the praise that I wrote for the Wall-E, I am fully aware that it is probable that Wall-E will be judged by many as a boring film. Maybe the audience of children in Indonesia have been lulled by watching too much Dora the Explorer so hard to capture the cartoon more weight range Wall-E.





Indonesia:
Banyak sekali pihak ragu-ragu akan kesuksesan film ini di Box Office. Beberapa pengamat bahkan mengatakan bahwa film ini bisa jadi film pertama Pixar yang tidak bisa menembus angka 100 Juta USD. Mereka mengatakan bahwa walaupun ini film Pixar dan kualitasnya pasti bagus, sulit menjual sebuah film animasi ‘bisu’ kepada anak-anak. Wall-E dianggap menyasar pasar yang tanggung. Orang tua belum tentu menyukainya sementara anak-anak mungkin bosan menontonnya. Tentu saja pengamatan tersebut salah. Wall-E tidak hanya melebihi sukses Ratatouille di tahun sebelumnya tetapi juga mendapatkan Oscar untuk film animasi terbaik tahun itu. Bahkan hampir semua pengamat film seiya sekata mengatakan kalau Wall-E sebenarnya adalah film terbaik tahun lalu dan gagal mendapatkan penghargaan tersebut karena penghargaan Academy Award membuat kategori ‘Best Animated Movie’. Wow. Sedahsyat apa sebenarnya Wall-E?

Di masa depan, bumi tidak lagi layak huni. Sampah bertebaran di mana-mana dan polusi sudah terlalu parah. Untuk menyelamatkan diri, manusia kemudian menumpangi sebuah pesawat luar angkasa dan hidup di luar orbit. Sementara itu bumi dipasrahi pada robot-robot pembersih. Tahun demi tahun berlalu, dekade demi dekade berlalu, abad demi abad berlalu… Satu demi satu robot pembersih yang ditinggalkan manusia pun rusak karena tidak diperbaiki dengan menyisakan satu Wall-E. Setiap harinya, Wall-E mengambili sampah dan menumpuknya kemudian mematikan sistemnya pada malam hari. Begitu terus sampai pada suatu saat sebuah robot mendadak datang dari angkasa.

Robot dengan design jauh lebih modern dari Wall-E ini bernama EVE. Ia dikirim untuk memeriksa apakah keadaan di bumi sudah layak huni atau belum. EVE berusaha mencari spesimen kehidupan di bumi dan Wall-E yang melihatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Walaupun semula EVE tidak mempedulikan Wall-E, ia menyadari kalau robot usang ini ternyata menjadi kunci dari kembalinya kehidupan manusia ke bumi. Bagaimana nasib manusia yang sudah lupa bumi begitu lamanya? Apakah Wall-E dan EVE bisa bersama?

Seringkali bila sebuah film menyorot begitu banyak aspek, jatuh-jatuhnya malah mereka gagal karena semua aspek yang mereka sorot jadi terasa tanggung dan kurang terbahas. Tidak demikian dengan Wall-E. Menontonnya sekali saja sudah kentara bahwa Wall-E menyorot tiga hubungan: sindiran mengenai pesan ekologi, sindiran bagaimana manusia kini terlalu bergantung pada teknologi, dan terakhir cinta tulus tak kenal pamrih dari seorang robot. Dan ketiga pesan ini semuanya tersampaikan dalam satu narasi yang utuh dan saling melengkapi satu sama lain.

Paruh pertama Wall-E yang dibilang banyak orang membosankan justru merupakan momen paling brilian dalam film ini. Karena disajikan minim dialog, mata kita praktis dimanjakan dengan bagaimana Pixar merender sebuah kemungkinan suram masa depan manusia bila kita terus menyia-nyiakan bumi tempat tinggal kita sekarang. Efeknya benar-benar menggugah, dan sama menghentaknya seperti ketika saya menonton An Inconvenient Truth. Tetap saya menilai Wall-E lebih brilian sebab An Inconvenient Truth kan film dokumenter mengenai global warming, jelas saja itu efek yang diharapkan Al Gore ketika membuat film tersebut. Sementara Wall-E tidak hanya berfokus pada masalah lingkungan tetapi juga percintaan antara Wall-E dan EVA, siapa yang tidak terpukau ketika keduanya berdansa dengan begitu romantisnya di luar angkasa?

Toh dengan semua pujian yang saya tulis untuk Wall-E, saya sepenuhnya sadar kalau besar kemungkinan Wall-E akan dinilai banyak pihak sebagai film yang membosankan. Mungkin penonton anak-anak di Indonesia sudah terlalu banyak dibuai menonton Dora the Explorer sehingga sulit menangkap film kartun yang lebih berbobot macam Wall-E.





Info: imdb

Download Film Wall-E versi BluRayRip: Part 1, Part 2, Part 3, Part 4, Part 5.
Password: mediafiremoviez.com
Gabung semua file pakai HJsplit

Download Subtitle Indonesia Wall-E: Sub Indo

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms