English:
"Prepare for Glory" - King Leonidas
The words used by King Leonidas to his soldiers set fire to the spirit of this truly fitting to describe the 300! Colossal film is lifted from Frank Miller's graphic novel is making a big success everywhere and is the fourth best-selling after the colossal movie trilogy Lord of the Rings. 300 This is not a direct remake of the classic film The 300 Spartans past few decades. Although both describe the Battle of Thermopylae, 300 more based on Frank Miller's graphic novel. Funny thing is: Frank Miller's graphic novel was inspired to write after watching the movie The 300 Spartans!
Xerxes was the Persian king who has a vast empire. Most royal dither hear the name of Persian soldiers who allegedly was so much, when removing the arrow can cover the sun though! Target follows from the colony Xerxes is the Greek empire. Xerxes messenger is considered insulting by Leonidas. Leonidas did not willingly give up so easily requested by Xerxes and his administration made the puppet government. The messenger was killed - as well as sparking a major war with Xerxes.
In the kingdom of Greece, is customary to ask for blessing from the advisor in advance of war. Unfortunately advisers had been bribed by Xerxes and blinded by their greed. Not getting the blessing that means Leonidas can not officially go to war. He could only carry 300 soldiers and loyal best in the face of hundreds of thousands of Persians who began docked on the coast of Greece. Of course, 300 people were not just the soldiers beans. Xerxes will soon learn to realize that 300 people were the Spartan army!
300 is different from another colossal movie Troy and Gladiator-style because he worked with animation effects in the background. That's why film production is time consuming post-and pre-filming is longer than the shooting itself. If the shooting is said to not more than two months, after the shooting allegedly took almost a year! The results paid off when we can enjoy the animation is very beautiful - sharp - and artistic.
I really salute the bodies of the actors in this film. They all have bodies and features six-pack (even my friend who jokingly says "Six pack? Ga level of man. Eight pack."). Zack Synder previously satisfied comforted me through the horror action zombie in Dawn of the Dead once again managed to make me stunned by his ability menghidupkang Frank Miller graphic novel of this. Speaking of actors appearances, which deserve the name may simply Gerard Butler and Rodrigo Santoro. I am more of a salute to Butler himself was commanding the entire film 300. He managed to bring the figure of heroic Leonidas to the big screen. He managed to appear as a husband who loves his wife, the man who fought for the sovereignty of its people, and the great generals in the eyes of his men. No exaggeration if I equate appearance with Russell Crowe in Gladiator first.
300 is not exactly a movie but rather a colossal pure fantasy mixed with colossal. Many observers say that this movie the main reason why the 300 can be very successful in the market while another colossal films kinds Alexander, Kingdom of Heaven, to King Arthur are all flops and failed miserably at the Box Office (believe do not believe, the combined amount of all three Box Office did not achieve revenue 3/4nya than 300!).
Overall, I really enjoy the 300. Historical facts presented in this film misses an existing course of history. After all, look at all the 300 soldiers hit anything offered to them accompanied by upbeat music and score Tyler Bates seemed far more stylish. So, are you ready for your glory?
Indonesia:
“Prepare for Glory” - King Leonidas
Kata-kata raja Leonidas yang digunakan untuk membakar semangat para prajuritnya ini benar-benar pas untuk menggambarkan 300! Film kolosal yang diangkat dari graphic novelnya Frank Miller ini meraup kesuksesan besar di mana-mana dan merupakan film kolosal keempat terlaris setelah trilogi Lord of the Rings. 300 ini bukanlah remake langsung dari film klasik The 300 Spartans beberapa puluh tahun yang lampau. Kendati sama-sama menggambarkan Battle of Thermopylae, 300 lebih berdasarkan graphic novelnya Frank Miller. Lucunya: Frank Miller terinspirasi menulis graphic novel itu setelah menonton film the 300 Spartans!
Xerxes adalah raja Persia yang memiliki kekaisaran yang sangat luas. Kebanyakan kerajaan gentar mendengarkan nama dari tentara-tentara Persia yang konon saking banyaknya, apabila melepas panah bisa menutupi matahari sekalipun! Target berikut dari jajahan Xerxes adalah kerajaan Yunani. Pembawa pesan Xerxes dianggap menghina oleh Leonidas. Leonidas tidak sudi diminta menyerah begitu saja oleh Xerxes dan pemerintahannya dijadikan pemerintahan boneka. Sang messenger pun dihabisi - sekaligus mencetuskan sebuah perang besar dengan Xerxes.
Dalam kerajaan Yunani, adalah adat untuk meminta restu dari penasehat dalam maju perang. Celakanya para penasehat itu telah disuap oleh Xerxes dan dibutakan oleh ketamakan mereka. Tidak mendapatkan restu itu berarti Leonidas tidak bisa maju berperang secara resmi. Ia hanya bisa membawa 300 prajurit terbaik dan loyal dalam menghadapi ratusan ribu orang Persia yang mulai merapat di pantai Yunani. Tentu saja 300 orang itu bukan sekedar para prajurit kacangan. Xerxes akan segera belajar menyadari bahwa 300 orang itu adalah para tentara Spartan!
300 berbeda dengan film kolosal lain ala Troy dan Gladiator karena dia digarap dengan efek animasi sebagai latarnya. Itulah kenapa produksi film ini memakan waktu pasca dan pra syuting yang lebih lama ketimbang syutingnya sendiri. Apabila syutingnya konon tidak lebih dari dua bulan, pasca syutingnya konon makan waktu hampir setahun! Hasilnya terbayar ketika kita bisa menikmati animasi yang sangat indah - tajam - dan artistik.
Saya benar-benar salut dengan badan-badan para aktor di film ini. Mereka semua memiliki badan dan fitur six-pack (bahkan ada teman saya yang berkelakar mengatakan “Six pack? Ga level man. Eight pack.“). Zack Synder yang sebelumnya puas menghibur saya melalui aksi horror zombie dalam Dawn of the Dead sekali lagi berhasil membuat saya terpana dengan kepiawaiannya menghidupkang graphic novelnya Frank Miller ini. Bicara soal penampilan aktornya, yang pantas disebut mungkin hanyalah Gerard Butler dan Rodrigo Santoro. Saya lebih salut kepada Butler yang seorang diri mengomandoi seluruh film 300 ini. Dia berhasil dengan gagah membawakan sosok Leonidas ke layar lebar. Ia berhasil tampil sebagai suami yang mencintai istrinya, pria yang berjuang demi kedaulatan rakyatnya, dan jenderal yang hebat di mata anak buahnya. Tidak berlebihan kalau saya menyamakan penampilannya dengan Rusell Crowe di Gladiator dulu.
300 tidak bisa dibilang sebagai film kolosal murni tetapi lebih merupakan fantasi yang bercampur dengan kolosal. Banyak pengamat film mengatakan bahwa inilah alasan utama kenapa 300 bisa sangat sukses di pasaran sementara film-film kolosal lain macam Alexander, Kingdom of Heaven, sampai King Arthur semuanya flop dan gagal total di Box Office (percaya tidak percaya, jumlah Box Office gabungan dari ketiganya pun tidak mencapai 3/4nya pendapatan dari 300!).
Secara keseluruhan, saya sangat menikmati 300. Fakta historis yang disajikan film ini meleset tentunya dari sejarah yang ada. Toh, melihat 300 prajurit menghantam segala apapun yang disodorkan pada mereka diiringi dengan musik dan score upbeat Tyler Bates serasa jauh lebih stylish. So, are you ready for your glory?
Info: imdb
Download Film 300 DVDrip: aXXo
Download subtitle Indonesia 300: Sub Indo
1 comments:
animasi gokil...g bosen nontonnya...Sippp
Post a Comment