Saturday, April 2, 2011

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 (2010) BRRip 1GB



English:
Now the time has come for Harry Potter (Daniel Radcliffe), Hermione Granger (Emma Watson) and Ron Weasley (Rupert Grint) to carry out their noble task: to find and destroy Voldemort's key strengths (Ralph Fiennes). The three of them did not have much time because Voldemort had planned to burn the war which had always feared.

This time the three friends must fend for themselves because there is no longer Professor Dumbledore (Michael Gambon), who will escort the three of them. In this dangerous journey Harry was accidentally discovered an ancient secret: the legend of the Deathly Hallows. If the legend is true then this will give the ancient story of Voldemort's forces during the time he dreamed of.

At the same time, war was inevitable. Voldemort's Death Eaters sent to take over Hogwarts. Death Eaters not only the assigned master of Hogwarts but also looking for Harry Potter and handed him alive in Voldemort. Now it was time for Harry Potter to fulfill his destiny as the chosen.

Review
Harry Potter is Daniel Radcliffe. Hermione Granger is Emma Watson. Ron Weasley is Rupert Grint. It is undeniable is that the third actor / actress is already synonymous with the characters they played since almost ten years ago. That fact alone makes HARRY POTTER AND THE Deathly Hallows first part of this win on paper. A decade had three of them to accompany us and quite a long time it has carved out a very strong impression in the minds of the audience.

Harry Potter series is already approaching graduation. One film after another and had this fantasy story. Maybe the fact it is also what makes this film so special is more than the previous sections. But wait. So it may be sentimental but somehow the film still has a fixed value that can not be ruled out. From the visual side, it is clear there is nothing to fear from this film. As usual, fantastic scenes can be made as realistic as if it really happened but of course not the only problem.

Problem storyline does not need much mention because the version of his novel was first published and it seems inappropriate if we underestimate the work of JK Rowling who has received awards everywhere. Anyway, this film is also almost exactly the same version of his book even though there is little extra that is not so significant. What is clear, the decision of 'split' into two parts this is the right decision because it felt it would be difficult if you have to compress all the plots and subplots into one film only. So this is not just a marketing trick to rake in more money.

If the script is fine and the visuals can not be doubted, the latter is acting his supporters. And on this side was once again this movie did not disappoint. Apart from perhaps each actor / actress is understood correctly by the characters they played, director David Yates intervention in reviving this paper would not be underestimated. In short, the first part dai HARRY POTTER AND THE Deathly Hallows is not only worthy of a scraper dollars but also an entertaining film despite the dark nuances of this section more than the previous films.




Indonesia:
Kini telah tiba saatnya buat Harry Potter (Daniel Radcliffe), Hermione Granger (Emma Watson), dan Ron Weasley (Rupert Grint) untuk menjalankan tugas mulia mereka: mencari dan menghancurkan kunci kekuatan Voldemort (Ralph Fiennes). Mereka bertiga tak punya banyak waktu karena Voldemort sudah merencanakan membakar peperangan yang selama ini selalu dikhawatirkan.

Kali ini tiga sahabat ini harus berjuang sendiri karena tak ada lagi Professor Dumbledore (Michael Gambon) yang akan mengawal mereka bertiga. Dalam perjalanan berbahaya ini Harry secara tak sengaja menemukan rahasia kuno: legenda Deathly Hallows. Bila legenda ini benar maka kisah kuno ini akan memberikan Voldemort kekuatan yang selama ini ia impikan.

Di saat yang sama, peperangan sudah tak terelakkan lagi. Voldemort mengirim Death Eaters untuk mengambil alih Hogwarts. Death Eaters tak hanya ditugaskan menguasai Hogwarts namun juga mencari Harry Potter dan menyerahkannya hidup-hidup pada Voldemort. Sekarang tiba saatnya buat Harry Potter untuk memenuhi takdirnya sebagai yang terpilih.

Review
Harry Potter adalah Daniel Radcliffe. Hermione Granger adalah Emma Watson. Ron Weasley adalah Rupert Grint. Tak bisa dipungkiri memang kalau ketiga aktor/ aktris ini memang sudah identik dengan karakter yang mereka perankan sejak hampir sepuluh tahun yang lalu itu. Fakta itu saja sudah membuat HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS bagian pertama ini menang di atas kertas. Satu dasawarsa sudah mereka bertiga menemani kita dan waktu yang cukup lama itu telah mengukir sebuah kesan yang sangat kuat di benak penonton.

Serial Harry Potter memang sudah mendekati tamat. Satu film lagi dan usai sudah kisah fantasi ini. Mungkin fakta itu juga yang membuat film ini jadi lebih spesial ketimbang bagian-bagian sebelumnya. Tapi tunggu dulu. Jadi sentimentil memang boleh tapi bagaimana pun film ini tetap punya nilai yang tetap tak bisa dikesampingkan. Dari sisi visual, jelas tak ada yang perlu dikhawatirkan dari film ini. Seperti biasa, adegan-adegan fantastis bisa dibuat begitu nyata seolah memang benar-benar terjadi namun tentu saja bukan itu saja masalahnya.

Soal alur cerita memang tak perlu banyak disinggung karena versi novelnya sudah terbit lebih dulu dan rasanya tak pantas kalau kita meremehkan hasil karya JK Rowling yang sudah mendapat penghargaan di mana-mana. Lagi pula, film ini juga nyaris sama persis dengan versi bukunya meski ada sedikit tambahan yang tak begitu signifikan. Yang jelas, keputusan 'membelah' bagian ini menjadi dua adalah keputusan yang tepat karena rasanya akan lebih sulit kalau harus memampatkan semua plot dan subplot itu ke dalam satu film saja. Jadi ini bukan sekedar trik marketing untuk mengeruk uang lebih banyak.

Kalau naskah sudah beres dan visual tak perlu diragukan, yang terakhir adalah akting para pendukungnya. Dan di sisi ini pun lagi-lagi film ini sama sekali tak mengecewakan. Selain mungkin masing-masing aktor/ aktris sudah paham benar dengan karakter yang mereka perankan, campur tangan sutradara David Yates dalam menghidupkan karya tulis ini pun tak bisa dipandang sebelah mata. Singkat kata, bagian pertama dai HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS ini tak hanya layak jadi pengeruk dolar tapi juga sebuah film yang menghibur meski nuansa bagian ini lebih kelam dari film-film sebelumnya
.



Info: imdb

Download: Part1, Part2, Part3, Part4, Part5
Password: mediafire4u.com

Subtitle Indonesia: Sub Indo

Thursday, March 31, 2011

Film Terminology – What is HD, DVDRip, BD, Xvid, Scr, x264, MKV, PDTV, DDC, AC3, etc



I. Berdasarkan RILIS film


1. CAM Atau CAMRip
Adalah kualitas video yang bersumber dari video/film yang diputar dibioskop, untuk kualitas gambarnya kebanyakan sangat jelek dibandingkan dengan DVDRip, DVDScr dan R5 tapi bisa saja berkualitas baik jika si perekam ketika di bioskop meletakkan kamera beserta tripod nya di tempat yang benar dan tidak terganggu dengan hal lain seperti lalu-lalang orang-orang dibioskop dan lain-lain. Untuk kualitas suaranya tergantung pada jarak si perekam apakah dekat dengan sumber suara atau jauh dari sumber suara, efeknya adalah ketika si perekam dekat dengan sumber suara maka kejernihan suara akan baik dan ketika si perekam jauh dari sumber suara hasilnya sebaliknya. Bukan hanya itu kualitas kamera saat mengambil gambar sangat berpengaruh pada hasil.


2. TELESYNC (TS)
Sama seperti kualitas CAM berasal dari rekaman bioskop hanya saja pada saat perekaman si perekam meletakkan alat audio recording dekat dengan sumber suara yang kemudian suara tersebut disatukan dengan hasil rekaman videonya menggunakan software video editor sehingga kualitas suara yang dihasilkan dari jenis video ini bisa dikatakan lumayan baik daripada kualitas CAM diatas, dan untuk kualitas gambar sama saja dengan kualitas CAM tergantung dari peletakan kamera pada saat merekam.


3. TELECINE (TC)
Adalah proses perekaman video menggunakan alat untuk menyalin film dari projector ke format digital atau biasa disebut alat Telecine. Untuk kualitas audio dan videonya lumayan sangat baik.


4.
Workprint (WP)
Video ini biasanya dibuat dari versi film yang belom jadi alias setengah matang.. Biasanya tipe ini kehilangan effect2 film, tanpa teks, msh ada “time index marker”, terkadang ada watermark, dll. Biasanya versi ini keluar jika film tersebut adalah film yang dinanti2 alias calon box office sehingga orang niat aja gitu menyebarkan / mendistribusikan versi setengah matang agar orang ngga mati penasaran hehehe…

Yang paling heboh dulu Film Man In Black II (MIIB) dimana versi WP-nya beredar dengan semua alien2-nya ngga ada, karena blom selesai di-render pake komputer.. bingung2 dah tuh yg nonton..!


5. SCREENER (SCR)

SCR itu merupakan pre-release sebuah film yang biasanya direkam dalam format kaser VHS yang didistribusikan oleh pembuat film ke toko2 rental, media, televisi untuk tujuan promosi. Ciri utamanya adalah ditengah2 film suka ada teks berjalan (ticker) yang berisi kata-kata yang bersifat promosi ata informasi tentang film tsb. Terkadang cuma tampil bbrp detik tapi ada juga yang tampil sepanjang film. Paling rese kalo tulisannya gede2 gan hahaha…


6. DVDscr / DVDscreener / BDscrSama halnya sama SCR gan cuma ini biasanya dalam format DVD. Kalo ripper-nya jago biasanya tulisannya bisa dihilangkan.. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD (di tempat2 donlot film). Nah kalo BDscr itu jarang ditemui.. ini versi BluRay-nya.


7. VHSRip
Merupakan hasil copyan dari kaset VHS yang sudah dirilis secara resmi. Jaman sekarang sudah mulai jarang tapi paling banyak jenis ini adalah video olahraga, rekaman TV.


8. DVDRip
Ini merupakan hasil copyan dari DVD yg sudah dirilis secara resmi. Kualitas ini menyamai DVD aslinya dimana biasanya informasi region dan proteksi copy sudah dilumpuhkan oleh si ripper sehingga DVDRip ini mudah untuk di distribusikan. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD & DVD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD (di tempat2 donlot film).


9. TVRip : TVRip (analog)
Ini merupakan film yang direkam dari TV menggunakan peralatan recording seperti recorder VHS, Betacam atau DVR. Jadi sumber capturenya dari koneksi coaxial/composite/s-video port. Itu loh kabel merah, kuning, putih yang suka ada dibelakang TV/VCD/DVD Player agan. Kalo yang s-video bentuknya kabel tunggal berwarna hitam dimana port-nya banyak pin-nya.
Jenis film-nya sangat variatif.. mulai dr beneran film, dokumenter, tv show, konser musik, video clip, etc.. Kalo si ripper-nya tipe pemalas, semua sama iklan2-nya turut direkam..


10. HDTV / HD.TVrip
Biasanya film ini merupakan siaran TV episode yg biasanya direkam secara digital dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Ciri2 film ini biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Itu loh yang kayak VCD ngadat trus gambarnya kotak2..). Karena disiarkan melalui TV Cable, biasanya ada tayangan2 extra yg tidak terdapat pada edisi TV biasanya. Semisal, behind the screen, komentar, etc.. TVrip biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384



11. DSR / DSRip (Digital Satellite) / STV

PDTV (Pure Digital) adalah TVrip yg direkam menggunakan TV PCI card digital (pake komputer gan nge-capture-nya). Hasilnya yang terbaik dibanding TVrip yang lain. PDTV biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384 dan 640×352 untuk widescreen.


12. HR.HDTV
HRHDTV / HR.HDTV (High Resolution High Definition) merupakan film yang direkam dari siaran TV High Defenition. Namun ada beberapa kesalahan persepsi tentang terminologi ini. Beberapa menyebutnya Half-Resolution High-Definition. Hal ini karena resolusi HRHD hanya 3/4 tinggi resolusi aslinya dan lebarnya di downsampling ke resolusi 720p. Sehingga secara luas resolusi, gambar HRHD hanya 56.25% dari siaran HD yang biasanya. HR.HDTV biasanya diencoding menjadi resolusi 640×352 (360p) dan 960×528 (540p).


13. 720p HDTV
720p HDTV (High Definition – 1280×720 resolution) merupakan film yang mempunyai resolusi High Defenition alias 1280×720 (720p). Biasanya dikemas dalam format Blu-Ray Disk.


14. DDC
DDC = Digital Distribution Copy merupakan versi film yang diambil dari situs2 pendonlotan film semacam Netflix. Film ini merupakan film resmi / legal dan didistribusikan melalui internet.


15. PPV / VOD
PPV = Pay Per View dan juga VOD = Video-On-Demand merupakan film yang direkam menggunakan peralatan rekaman digital yang sumbernya diambil dari saluran khusus dimana untuk menontonnya harus berbayar. Biasanya siaran berbayar ini ada di Hotel2 berbintang, klub film, organisasi2 khusus (seminar / workshop), TV kabel, etc..


16. DivX Re-Enc
DivX re-enc merupakan film yang diambil dari VCD / DVD asli dan di re-encode menjadi file yang lebih kecil bertipe DivX. Tipe ini banyak didapat di hosting file-sharing (rapid*share, hotfile, mediafire, indowebster, etc..) maupun torrent. Kualitas film ini pas-pas-an dan banyak diminati karena ukuran filenya yang kecil.


17. R5
R5 maksudnya DVD yang dirilis khusus untuk region 5 (area bekas Uni Soviet, India, Africa, North Korea & Mongolia). Perbedaan mendasar R5 dg versi biasa adlh bahwa versi ini diproduksi dgn transfer langsung telecine / TC tanpa adanya proses pengolahan gambar / rendering / encoding.
Karena tidak ada standar khusus untuk bajakan R5 biasanya bajakan versi ini dilabeli dengan Telecines (TC), DVD Screeners (DVDscr), atau bahkan DVDrips. beberapa pe-rilis bajakan versi ini seperti DREAMLiGHT, mVs & PUKKA melabeli rilis mereka dgn ekstensi file “.R5″.


18. Unrated

Unrated version = the version you couldn’t see at theatre.
Maksudnya, adegan atau scene yang ga boleh ditayangin dibioskop bisa kamu liat di dvd, seperti adegan nudity, strong sexual, strong violence, dll. Untuk porno tidaknya relatif. Untuk film2 seperti American Pie ya emang isinya jadi hampir semua porno-pornoan. Tapi untuk film seperti The Hills Have Eyes isinya jadi lebih sadis dari versi bioskop/rated. Kalo gw sih malah suka cari yang Unrated version, karna lebih lengkap tanpa adanya pemotongan jadi malah kayak nonton Extended Versionnya.



II. Berdasarkan FORMAT film


1. Magnetic Tape / Kaset : VHS
VHS = Video Home System merupakan format film paling laris dan paling bertahan lama untuk kelas kaset (pake pita magnetik) gan.. Kehadiran format Betamax dengan versi kaset yang lebih kecil pun tak bisa menyurutkan popularitasnya sampai kemudian ia dilindas oleh kehadiran digitalisasi video dalam format keping cakram padat (Compact Disc). VHS yang pita-nya bisa kusut, pitanya bisa berjamur, nontonnya harus sequensial, butuh peralatan khusus dan mahal untuk proses editing akhirnya harus mengalah pada jaman dan sebentar lagi akan punah.. Oh iya gan… VHS ini ada 2 jenis yakni resolusi 352×240 pixel (NTSC) dan 352×288 (PAL/SECAM).

Pake format inilah pertama kali namanya film bisa di-distribusikan hingga kerumah-rumah. Kalo yang hidup di tahun 90-an pasti tau dong dan sering rental dong kaset VHS yang warna merah dan VHS yang warna biru ? Yes… dari sinilah asal muasal adanya sebutan film biru untuk bokep / XXX karena kaset fimnya adalah VHS berwarna biru.



2. VCD : VCD, CD-i DV, XVCD, KVCD, DVCD
VCD = Video Compact Disc adalah salah satu penemuan paling spektakuler di bidang media gan.. setelah era pita bertahan cukup lama, kehadiran Compact Disc (CD) memulai era baru di dunia digitalisasi media. VCD berbasis format kompresi MPEG1 dengan bitrate yang konstan (1150kbit) pada resolusi yang sama dgn VHS yakni 352×240 pixel (NTSC) dan 352×288 (PAL/SECAM) karena penemuan ini memang ditujukan untuk menyamai kualitas video VHS. Namun karena kualitas kompresi yang belum begitu baik, kualitas gambar VCD bisa dibilang buruk. Kalo pada VHS gangguan gambar bisa berupa noise atau stripping akibat kerusakan pada pita, maka pada VCD gangguannya berupa artifact (gambar ngadat dan gambar-nya kotak-kotak).

Varian format VCD ada 4 lagi gan yakni CD-i Digital Video, XVCD (eXtended Video CD) , KVCD (K Video Compression Dynamics) dan DVCD (Double VCD). satuan ukuran pada era VCD familiar dengan waktu (menit) bukan kapasitas (MB).


3. SVCD : SVCD, CVD, XSVCD, RSVCD, MVCD
SVCD = Super Video Compact Disc merupakan pengembangan VCD dan merupakan cikal bakal lahirnya DVD. Kalo VCD menggunakan codec MPEG1 maka SVCD menggunakan codec MPEG2 yang memperbolehkan peningkatan bitrate hingga 2500kbits dan resolusi 480×480 (NTSC) yang kemudian di kompresi ke aspek rasio 4:3 ketika diputar (play). Karena bitrate bersifat variabel, maka durasi menit pada satu keping CD bisa tidak sama. Bisa 35 s/d60 menit. Bitrate yang bersifat variabel inilah yang memungkinkan peningkatan kualitas pada gambar. Dimana jika scene detil maka bitratenya akan tinggi dan sebaliknya. Analogi gampangnya, jika scene adalah gambar ruangan, pasti akan mengandung bitrate lebih tinggi (karena detail-nya banyak) dibanding ketika scene hanya menyorot dinding warna putih misalnya. Varian format SVCD ada CVD (China Video Disc), XSVCD (eXtended Super VCD), RSVCD (RoBa SVCD) dan MVCD (Mole VCD).


4. DivX / XviD
DivX = Digital Video Express dan XviD merupakan format yang paling sering dipakai untuk meng-encoding serta distribusi film saat ini. Format ini paling digemari karena mimiliki kemampuan kompresi yang sangat baik tanpa banyak kehilangan kualitas gambar.

DivX adalah versi pertama dan paling populer sampai kemudian DivX, Inc. (sebelumnya DivXNetworks, Inc.) memutuskan untuk mengkomersialkan codec ini maka orang-orang beralih ke versi XviD (tandingannya) yang tidak saja bersifat Open Source tapi juga mempunyai kelebihan dibanding DivX.

Ada 2 jenis codec DivX yaitu MPEG-4 Part 2 (DivX codec standar) dan H.264/MPEG-4 AVC (DivX Plus HD codec).

Di era kemunculan, DivX & XviD ini hanya bisa dimainkan di komputer dan butuh aplikasi DivX player. Namun sekarang ini sudah hampir semua player bisa memutar format ini bahkan DVD portabel yang dijual di pasaran walau distribusi format ini banyak dilakukan di internet (bukan dalam keping CD)


5. x264
Seperti diterangkan sebelumnya gan, bahwa x264 merupakan salah satu dari jenis codec DivX / XVid untuk meng-encoding video ke bentuk H.264/MPEG-4 AVC (Advanced Video Coding) stream.


6. DVD : DVD-R, DVD+R, MiniDVD & DVD-RAM

DVD = Digital Versatile Disc / Digital Video Disc merupakan peningkatan dari media CD sebelumnya. Bentuk ini digemari karena ia menggunakan seluruh kemampuan codec MPEG2 sehingga diperoleh kualitas video-audio yang maksimal. Besaran kapasitas DVD lebih dari 6X lipat dibanding media CD (VCD, SVCD) yakni sebesar 4,7GB. Dikemudian hari juga ditemukan sistem penulisan DVD dual layer (DL) sehingga memungkinkan penyimpanan data meningkat 2X lipat menjadi 8,5GB per keping.

DVD-R (minus) & DVD+R (plus) hanyalah masalah perang standar. Bahwa DVD- adalah standar dari Konsorsium DVD sementara DVD+ adalah standar dari ISO. Dulu konsumen sempat direpotkan oleh hal ini tapi belakangan semua vendor kompak mengeluarkan DVD Drive (pembaca DVD) yang bisa membaca kedua-duanya.

Oh iya gan.. di awal kemunculannya, versi DVD ini dibagi menjadi beberapa region karena urusan hak cipta / DRM (Digital Right Management). Ada region 0 sampai 8. Cuma yang beredar di pasaran adalah region 1 sampai 6. Untuk tau area mana aja yang mencakupi tiap region bisa di cek disini

MiniDVD sendiri adalah versi mungil dari keping DVD dimana kapasitasnya hanya 1,4GB per keping untuk Single Layer (SL)dan 2,8GB untuk Dual Layer (DL). Penggemar movie tidak menyukai format ini karena kapasitasnya yang kecil namun biasanya format ini digunakan oleh para videografer amatir / handycam user.

DVD-RAM = DVD–Random Access Memory merupakan standar baru yang dikeluarkan Forum DVD dimana ia memiliki sistem built-in error control, defect management dan sistem aksesnya yang hampir menyerupai Hard Disk. Kekuatan utamanya ada di umur. Karena fisiknya yg tersimpan rapi dan ada kontrol kesalahan ia diharapkan dapat menyimpan data sekitar 30 tahun. Dan ini yang menyebabkan format ini lebih disukai sebagai media penyimpanan arsip / data dibanding untuk distribusi film.


7. BluRay
BluRay = BD / Blu-ray = Blue-Violet Laser merupakan peningkatan optical disc sebelumnya yakni DVD. Karena kapasitasnya yang sangat besar (25GB per layer dan dapat ditulis hingga 2 layer) ia sering digunakan sebagai media penyimpanan untuk High Defenition Video, tentunya selain untuk penyimpanan data dan kaset PlayStation / PS3. Berbeda dengan media DVD yang disinari dengan Red Laser dgn panjang gelombang 650nanometer, maka laser biru-ungu menggunakan panjang gelombang 405 nanometer sehingga dimungkinkan untuk penulisan / burn data yang lebih rapat. Hal ini yang membuat secara teoritis BluRay Disk mampu menampung hingga 100GB / layer di kemudian hari.
Berikut perbandingan resolusi format video digital :
* 352p—288/240 (250 lines at low-definition): Video CD (PAL/NTSC)
* 720p—576/480 (500 lines): DVD, miniDV, Digital8 (PAL/NTSC)
* 720p—576/480 (380 lines): Widescreen DVD (PAL/NTSC)
* 1280p—720 (680 lines): Blu-ray, D-VHS
* 1440p—1080 (760 lines): miniHDV, D-VHS
* 1920p—1080 (1020 lines): Blu-ray
Kelihatan kan BluRay dapat menampung video yang high definition..

Saturday, March 26, 2011

City of God (2002) BRrip 500MB

English:
We could compare this film with the movies filmed Quentin Tarantino, but the film City of God remains always in its own class. The film made by Fernando Meirelles is very strong in the delivery of messages, styles, and the contents of the film itself. The film is quite complex and only suitable to be enjoyed by students and above.

Production of this 2002 film tells about the slums of Rio de Janiero, a beautiful city that always appear perfect on the postcards, but actually this area is controlled by various gangs that have their respective territories. 60s era gang culture that is inspired from real life story the central character, Rocket, played by Alexandre Rodrigues, as well as gang leader Li'l Dice, played by Leandro Firmino de Hora.
Perhaps there is nothing special about his acting. But what makes this movie different is the technique of editing and photography is perfect. The audience could feel the closeness with the film scenes through photography, as if the dust and dirt from the streets of Rio is really attached to our shoes. Tempo story this film is very fast due to quick-cut editing that is used in it. Techniques that fit with the street life of the main characters. By ranking the 18th in the ranks of the Top 250 best films of all time version of the IMDB, the film is highly recommended to watch.




Indonesia:
Kita bisa saja membandingkan film ini dengan film-film garapan Quentin Tarantino, tapi film City of God tetap selalu berada dalam kelasnya sendiri. Film besutan Fernando Meirelles ini sangat kuat dalam penyampaian pesan, style, serta isi dari film ini sendiri. Film yang cukup kompleks dan hanya cocok untuk dinikmati kalangan mahasiswa ke atas.

Film produksi 2002 ini bercerita mengenai daerah kumuh di Rio de Janiero, sebuah kota yang selalu tampil indah sempurna di kartu-kartu pos, namun sebenarnya daerah ini dikuasai oleh berbagai geng yang memiliki wilayah kekuasaannya masing-masing. Kultur geng era 60an itu memang terinspirasi dari kisah hidup nyata sang tokoh sentral, Rocket yang diperankan oleh Alexandre Rodrigues, serta pemimpin geng Li’l Dice yang diperankan oleh Leandro Firmino de Hora.

Mungkin tidak ada yang spesial dari aktingnya. Namun yang membuat film ini berbeda adalah teknik editing dan fotografinya yang sempurna. Penonton bisa merasakan kedekatan dengan adegan-adegan film melalui fotografinya, seakan debu dan tanah dari jalan-jalan di Rio benar-benar menempel pada sepatu kita. Tempo cerita film ini sangat cepat karena quick cut editing yang digunakan di dalamnya. Tehnik yang cocok dengan jalan hidup sang karakter utama. Dengan peringkat ke 18 di jajaran Top 250 film terbaik sepanjang masa versi imdb, film yang sangat direkomendasikan untuk ditonton.


Info: imdb


Download Movie: Part1, Part2, Part3


Subtitle Indonesia: Sub Indo

The Mechanic (2011) BRRip 500MB

English:
The Mechanic, directed by Simon West (Tomb Raider, Con Air) is a remake of the movie titled the same as in 1972, starring Charles Bronson and Jan-Michael Vincent. Here Jason Statham is paired with young actor Ben Foster in a fast-paced action movies and "without ceasing heart stimulate the audience with scene after scene exclaimed at once brutal therein. I have not watched the original version, but frankly I really enjoyed this movie. Although I am also not a fan of Jason Statham, but I must confess that charisma Statham as an action movie actor is amazing, it seems to the present time there has not been that rival his charisma. Face grim, burly body, deep voice, bald head, the criterion 'thugs' let alone less than a Statham?

Jason Statham plays as Arthur Bishop, a professional killer who used to have the title 'mechanic' because the killers are not indiscriminate killers, where they should be able to make the incident look like an accident, as if the assassination never existed there. So all that is done by Arthur already planned in detail and created a scenario like in a movie. He lived alone in a nice house but remote. Arthur had a mentor as well as close friend named Harry McKenna (Donald Sutherland). One day he got a job to kill Harry because of suspected treason, Arthur initially refused but eventually he must still carry out their duties professionally. He then approached the boy Harry, Steve McKenna (Ben Foster), who then trained to become a 'mechanic' like himself. Problems not over, what if Steve knew that Arthur was the one who killed her father?

The Mechanic in my opinion is a movie worth watching for fans of action movies. Moreover, Jason Statham seems to indeed have very specialist roles as an assassin who quietly and without emotion impressed. In this film she played the role of the flagship it very well. Some of the scenes there is a fairly brutal visualization, but the humorous interlude provided great help liquefy the atmosphere tense. Chemistry generated by Statham and Foster seem too well maintained, the difference character makes both of them have played their respective attractiveness to watch. In conclusion if you are a fan of action movies, it is definitely must watch this movie.





Indonesia:
The Mechanic
yang disutradarai oleh Simon West (Tomb Raider, Con Air) adalah sebuah remake dari film berjudul sama pada tahun 1972 yang diperankan oleh Charles Bronson dan Jan-Michael Vincent. Disini Jason Statham dipasangkan dengan aktor muda Ben Foster dalam film action bertempo cepat dan tak kunjung henti memacu jantung para penonton dengan adegan demi adegan seru sekaligus brutal didalamnya. Saya belum menonton versi originalnya, tapi terus terang saya sangat menikmati film ini. Meskipun saya juga bukan penggemar Jason Statham, namun harus saya akui kalau kharisma Statham sebagai aktor film laga memang luar biasa, sepertinya untuk masa sekarang ini belum ada yang menyaingi kharismanya. Wajah sangar, badan tegap, suara berat, kepala plontos, kriteria 'preman' apalagi yang kurang dari seorang Statham?

Jason Statham berperan sebagai Arthur Bishop, seorang pembunuh professional yang biasa mempunyai sebutan 'mechanic' karena para pembunuh ini bukan pembunuh sembarangan, dimana mereka harus bisa membuat kejadian itu terlihat seperti sebuah kecelakaan, seolah tak pernah ada kejadian pembunuhan disana. Jadi semua yang dilakukan oleh Arthur sudah terencana dengan detail dan dibuat skenario seperti dalam sebuah film. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah yang bagus namun terpencil. Arthur mempunyai seorang mentor sekaligus teman dekatnya yang bernama Harry McKenna (Donald Sutherland). Suatu hari ia mendapat tugas untuk membunuh Harry karena diduga berkhianat, awalnya Arthur menolak namun pada akhirnya ia harus tetap menjalankan tugasnya secara professional. Ia lalu mendekati anak Harry, Steve McKenna (Ben Foster) yang kemudian ia latih menjadi seorang 'mechanic' seperti dirinya. Masalah belum usai, bagaimana kalau Steve tahu kalau Arthur lah yang membunuh ayahnya?


The Mechanic menurut saya adalah sebuah film layak ditonton bagi para penggemar action movies. Terlebih, Jason Statham sepertinya memang sudah sangat spesialis dengan peran-peran sebagai seorang pembunuh bayaran yang tenang dan terkesan tanpa emosi. Dalam film ini ia memainkan peran andalannya itu dengan sangat baik. Beberapa adegan ada yang lumayan brutal visualisasinya, namun selingan humor yang diberikan sangat membantu mencairkan suasana tegang. Chemistry yang dihasilkan oleh Statham dan Foster sepertinya juga terjalin dengan baik, perbedaan karakter yang dimainkan membuat keduanya mempunyai daya tarik masing-masing untuk ditonton. Kesimpulannya kalau anda penggemar film action, sudah pasti wajib menonton film ini.


Info: imdb


Download Movie: Part1, Part2, Part3, Part4
Password: 300mbfilms.com


Subtitle Indonesia: Sub Indo

Friday, March 25, 2011

The King's Speech (2010) BRRip 650MB

English:
The King's Speech tells of a king who had difficulty speaking in public a lot. British people want and need a king who has the authority, intelligence, and most are not smart talk. King George VI (Colin Firth) is convinced he was not feasible and will not become king since childhood. Opening scene of this film shows how awkward he made a speech in front of the people in the stadium. All waiting for stringing sentences in silence.

Elizabeth (Helena Bonham Carter), showed patience and the support to her husband that by finding a new therapist after therapist recommendations of the royal tried to no avail. After his own efforts to the organization therapists England, he went to meet Lionel, an older actor who failed which finally opened practice talk therapy. From the therapy room that their relationship began between a future king a stubborn and rigid therapist associate with a flexible but principled. Interspersed with the ways of healing that are considered strange and new, they were exchanging ideas and feelings.

King George VI or Bertie nickname faced new problems after his father, who often push away. Edward older anointed king. Bertie tried to support it for Edward did not marry a woman who had three times pilhannya divorced. In addition to fear Bertie royal name and state terbelengkalai polluted, he felt frightened when her brother was handed the job to him. What will happen to a person who stutters becomes leader of the kingdom? But it is feared will happen when Edward prefer a woman. Bertie was taking over the kingdom and its relationship with Lionel tetepi not better even cracked because Lionel was considered too urgent to be able to beat it stutters to become a respected king.

Long story short, Hitler was spreading the news to attack the British. At this difficult moment Bertie finally realize and apologize to Lionel who did not tell his wife and family that the patient is handled is the king of England. As presented one of the prime minister that "His greatest test is yet to come". Bertie was aware that people depend and her quest for the leader. With the help of Lionel and his wife, Bertie was trying to give his first speech as leader to be broadcast to all the British people.

Tom Hooper, a young director who has not been too well known offer our loyalty British film about trying to cure the illness. Is this movie feels less baitynya Oscar? But the difference might be after watching The Social Network, we feel the film is a masterpiece from the director. Meanwhile, after menonoton this film, we immediately knew that this film is also the best films on offer this year. Acting ability of the players qualified British actors and actresses in this film do not have to ask again. From Guy Pearce that take attention through scenenya and short, Helena Bonham Carter who look elegant as a supportive wife, to Geoffrey Rush who performed very well as an assistant to the king. But like the comment of a mother in one of the theater that I quote, "Colin Firth is so winning an Oscar." Yes, the look on his face to the way he spoke haltingly until we could see the bulge in his neck. Colin Firth plays very convincing as someone who had been like that since childhood. Everything is the best appearance of Colin Firth this year.

What really stood out about this movie is how the artistic arrangement of each scene. Directed by Tom Hooper often mensyuting images are large and long room filled bit by the player and leave much room in the background. Quite unique, but I admit is very beautiful. Maybe from the outside of the film is seen only as a film about the British monarchy in the past. When in fact this film also had a fascination for young children because it tells of a strong and close friendship of two men (Lionel and Bertie) and how people around Bertie endorse them. There are the inevitable laughter in this film there are also moments that draw sad tears though his character was not crying but because the acting and the story is very touching that.

At the end of The King's Speech is a film that is worth watching for all aspects in it. Because I believe this film almost did not have disabilities and can make us feel relief and a rare victory in the end we feel from any movie, especially this year.




Indonesia:
The King’s Speech bercerita tentang seorang raja yang mempunyai kesulitan berbicara di depan publik banyak. Rakyat Inggris menginginkan dan membutuhkan seorang raja yang mempunyai kewibawaan, kepandaian, dan paling tidak pintar berbicara. King George VI (Colin Firth) sudah yakin dirinya tidak layak dan tidak akan menjadi raja sejak kecil. Adegan pembukaan film ini memperlihatkan bagaimana canggungnya dia berpidato di depan rakyat banyak di stadium. Semua menunggunya merangkai kalimatnya di dalam keheningan.

Elizabeth (Helena Bonham Carter) menunjukkan kesabaran dan supportnya kepada suaminya itu dengan mencari terapis baru setelah mencoba terapis rekomendasi kerajaan yang tidak membawa hasil. Setelah usahanya sendiri ke organisasi terapis Inggris, dia pergi bertemu Lionel, seorang aktor tua yang gagal yang akhirnya membuka praktek terapi bicara. Dari ruangan terapi itu mulailah hubungan mereka antara seorang calon raja yang keras kepala dan kaku bergaul dengan terapisnya yang luwes tapi berprinsip. Diselingi dengan cara penyembuhannya yang dianggap aneh dan baru, mereka pun saling bertukar pikiran dan perasaan.

King George VI atau Bertie nama panggilannya dihadapi masalah baru setelah ayahnya yang sering menekannya meninggal dunia. Edward yang lebih tua diangkat menjadi raja. Bertie berusaha mensupportnya agar Edward tidak jadi menikahi perempuan pilhannya yang sudah tiga kali bercerai. Selain Bertie takut nama kerajaan tercemar dan negara terbelengkalai, Ia pun merasa ketakutan jika kakaknya ini menyerahkan jabatan itu ke dia. Apa jadinya seorang yang gagap menjadi pemimpin kerajaan? Namun hal yang ditakuti pun terjadi tatkala Edward lebih memilih perempuan itu. Bertie pun mengambil alih kerajaan dan hubungannya dengan Lionel bukannya membaik tetepi malah retak karena Lionel dianggap terlalu mendesaknya untuk bisa mengalahkan kegagapannya itu agar bisa menjadi raja yang disegani.

Singkat cerita, Hitler pun menyebarkan berita untuk menyerang Inggris. Di saat susah ini Bertie akhirnya sadar dan meminta maaf kepada Lionel yang tidak memberi tahu istri dan keluarganya bahwa pasien yang ditanganinya adalah raja Inggris. Seperti yang disampaikan salah satu perdana menterinya bahwa “His greatest test is yet to come”. Bertie pun sadar bahwa rakyatnya bergantung dan mencari sosok pemimpin padanya. Dengan bantuan Lionel dan istrinya, Bertie pun berusaha untuk memberikan pidato pertamanya sebagai pemimpin yang akan disiarkan ke seluruh rakyat Inggris.

Tom Hooper, seorang sutradara muda yang belum terlalu dikenal menawarkan kita film tentang British loyalty yang berusaha menyembuhkan penyakitnya. Apakah film ini kurang terasa Oscar baitynya? Tetapi bedanya mungkin setelah menonton The Social Network, kita merasa film itu adalah sebuah masterpiece dari sutradaranya. Sedangkan setelah menonoton film ini, kita segera tahu bahwa film ini juga film terbaik yang ditawarkan tahun ini. Kemampuan akting dari pemain aktor dan aktris handal British di film ini tidak usah ditanyakan lagi. Dari Guy Pearce yang menyedot perhatian lewat scenenya dan singkat, Helena Bonham Carter yang tampil elegan sebagai istri yang suportif, hingga Geoffrey Rush yang tampil teramat baik sebagai asisten raja. Tapi seperti komentar seorang ibu di salah satu theater yang saya kutip, “Colin Firth is so winning an Oscar”. Ya, raut wajahnya hingga caranya terbata-bata berbicara hingga kita bisa lihat tonjolan di lehernya. Colin Firth bermain sangat meyakinkan seperti seseorang yang memang sudah seperti itu sejak kecil. Semuanya adalah penampilan terbaik dari Colin Firth tahun ini.

Yang sangat menonjol dari film ini adalah betapa artistiknya tatanan tiap adegan. Sutradara Tom Hooper sering mensyuting gambar ruangan yang luas dan panjang yang diisi sedikit oleh pemainnya dan menyisakan banyak ruangan di backgroundnya. Cukup unik tetapi saya akui sangat indah. Mungkin dari luar film ini terlihat hanya sebagai film tentang kerajaan Inggris di masa lampau. Padahal sebenarnya film ini juga punya daya tarik untuk anak muda karena menceritakan tentang persahabatan yang kuat dan erat dari kedua pria ini (Lionel dan Bertie) dan bagaimana orang- orang di sekeliling Bertie menyokongnya. Ada tawa yang tak terelakkan di film ini ada juga momen-momen sedih yang menarik air mata walaupun karakternya sedang tidak menangis tetapi karena akting dan ceritanya yang sangat menyentuh itu.

Pada akhirnya The King’s Speech adalah film yang sangat patut ditonton untuk semua aspek yang ada di dalamnya. Karena saya yakin film ini hampir tidak punya cacat dan bisa membuat kita merasakan kelegaan dan kemenangan di akhirnya yang jarang kita rasakan dari film manapun terutama tahun ini.



Info: imdb


Download Movie: Part1, Part2, Part3, Part4, Part5

Password: urgrove.com


Subtitle Indonesia: Sub Indo

Friday, March 18, 2011

Season of the Witch (2011) BRRip 500MB

English:
Many years have Behmen (Nicolas Cage) and Felson (Ron Perlman) lives in battle. Sharply honed instinct they have their instincts as a fighter while also not be underestimated. Unfortunately, the two soldiers of the Crusades was not aware that they face a task that would have proved far more terrible than a battle they've ever experienced.

How disappointed Behmen and Felson when returned to their hometown and found their shattered homeland ravaged, not by enemy but because of an outbreak that has swept the land. Rarely can survive the deadly plague and the only hope left is Behmen and Felson. Church and Felson Behmen ordered to arrest and bring a young girl named Anna (Claire Foy), who was accused as the cause of the horrible plague to a monastery for this plague to an end.

Anna should follow a cleansing ritual that will end the storm that has engulfed the death of the entire European continent. Behmen and Felson not alone. There was a priest named Debelzaq (Stephen Campbell Moore), a soldier named Eckhardt (Ulrich Thomsen, a con man named Hagamar (Stephen Graham), and a young man named Kay (Robert Sheehan). None of them are aware of how much danger would they face in bringing Anna's journey into the remote monastery. And no one knows who the real Anna.




Indonesia:
Bertahun-tahun sudah Behmen (Nicolas Cage) dan Felson (Ron Perlman) hidup dalam peperangan. Insting mereka sudah terasah tajam sementara naluri mereka sebagai petarung juga tak bisa dianggap remeh. Sayangnya, kedua prajurit Perang Salib ini tak sadar kalau tugas yang bakal mereka hadapi ini ternyata jauh lebih mengerikan dari pertempuran yang pernah mereka alami.

Betapa kecewa Behmen dan Felson saat pulang ke kampung halaman mereka dan mendapati tanah kelahiran mereka hancur porak-poranda, bukan karena musuh namun karena wabah yang telah melanda tanah itu. Jarang yang bisa selamat dari wabah mematikan dan satu-satunya harapan yang tersisa hanyalah Behmen dan Felson. Gereja memerintahkan Behmen dan Felson untuk menangkap dan membawa seorang gadis muda bernama Anna (Claire Foy) yang dituduh sebagai penyebab dari wabah mengerikan itu ke sebuah biara agar wabah ini segera berakhir.

Anna harus mengikuti sebuah ritual pembersihan yang akan mengakhiri badai kematian yang sedang melanda seluruh daratan Eropa ini. Behmen dan Felson tak sendiri. Ada seorang pendeta bernama Debelzaq (Stephen Campbell Moore), seorang prajurit bernama Eckhardt (Ulrich Thomsen, seorang penipu bernama Hagamar (Stephen Graham), dan seorang pemuda bernama Kay (Robert Sheehan). Tak satu pun dari mereka yang sadar seberapa besar bahaya yang bakal mereka hadapi dalam perjalanan membawa Anna ke biara terpencil itu. Dan tak seorang pun yang tahu siapa sebenarnya Anna.


Info: imdb

Download Movie: Part1, Part2, Part3
Password: mediafirebd.com

Subtitle Indonesia: Sub Indo

Faster (2010) BRRip 600 MB

English:
The only thing that causes the driver (Dwayne Johnson) should be languishing in jail is just a traitor. The plan to break into a bank that originally was designed well so it ended up messy and Drivers must languishing behind bars. Not only that, the drivers also had to let his brother die in the deadly robbery.

Ten years have passed and now the driver has been free. But drivers can not just waltz. He had a job. Ten years he had fostered resentment in people who would feel pembalasannya and now he must finish the task that has been delayed for a decade. Although drivers have designed everything, there are still drivers who missed estimates.

There are two people still hunt driver. One was a policeman who had only two days left before retirement while the other is an assassin who is crazy about the art of killing. When drivers have to carry out their duties while trying to escape from two men who are hunting him, Driver realize that all this time that he turned out to list not complete bunk. There is still work to be completed Driver.

Review
From the title and poster can be used only guess if this movie is a movie that does not require thinking too deep. You can enjoy the action matches his actors without having to mess around with the plot and so forth. The impression was so lost when a movie called Faster is starting to move forward. Looks like the director tried to make this film a more 'serious'.

To be sure George Tillman, Jr.. believed to be a director trying to make this film more than just action movies. Tillman tried to make the three main characters in this film becomes more than just a two-dimensional character like in most action movies. Unfortunately, this trick is less effective and feels nothing more than just showing off the scene. Unfortunately this even be a problem because the tempo was a little slow.

Slow obviously contrary to the mission stated in its title the film, Faster. Regardless, the decision not to give too much dialogue is appropriate. At least, Dwayne Johnson can more effectively portray characters full of cold revenge in this movie. Billy Bob Thornton was playing well, so also with Oliver Jackson-Cohen.




Indonesia:
Satu-satunya yang menyebabkan Driver (Dwayne Johnson) harus mendekam di dalam bui hanyalah pengkhianat. Rencana membobol bank yang semula sudah dirancang dengan baik itu akhirnya malah jadi berantakan dan Driver harus mendekam di balik jeruji besi. Bukan hanya itu, Driver juga harus merelakan saudaranya mati dalam perampokan maut itu.

Sepuluh tahun lewat sudah dan kini Driver telah bebas. Tapi Driver tak bisa melenggang begitu saja. Ia punya tugas. Sepuluh tahun ia memupuk dendam pada orang-orang yang bakal merasakan pembalasannya dan kini ia harus menyelesaikan tugas yang telah tertunda selama satu dasawarsa ini. Meski Driver sudah merancang semuanya, masih saja ada yang luput dari perkiraan Driver.

Ada dua orang ternyata masih memburu Driver. Yang satu adalah seorang polisi yang hanya punya waktu dua hari lagi sebelum pensiun sementara satunya adalah seorang pembunuh yang tergila-gila pada seni membunuh. Saat Driver harus menjalankan tugasnya sembari berusaha menghindar dari dua orang yang memburunya ini, Driver sadar kalau selama ini ternyata daftar yang ia susun belum lengkap. Masih ada tugas yang harus diselesaikan Driver.

Review
Dari judul dan poster digunakan saja bisa ditebak kalau film ini adalah film yang tak memerlukan pemikiran terlalu dalam. Anda bisa menikmati aksi laga para aktornya tanpa harus dipusingkan dengan plot dan lain sebagainya. Kesan itu jadi hilang saat film berjudul FASTER ini mulai bergerak maju. Sepertinya sang sutradara berusaha untuk membuat film ini jadi lebih 'serius'.

Yang pasti George Tillman, Jr. yang dipercaya jadi sutradara mencoba membuat film ini lebih dari sekedar film action. Tillman mencoba membuat tiga karakter utama dalam film ini menjadi lebih dari sekedar karakter dua dimensi seperti pada kebanyakan film laga. Sayangnya, trik ini kurang efektif dan terasa tak lebih dari sekedar pamer adegan. Celakanya ini malah jadi masalah karena tempo jadi sedikit lamban.

Lamban jelas sudah bertentangan dengan misi film yang tercantum pada judulnya, FASTER. Terlepas dari itu, keputusan untuk tidak memberikan terlalu banyak dialog memang tepat. Paling tidak, Dwayne Johnson bisa lebih efektif memerankan karakter dingin penuh dendam dalam film ini. Billy Bob Thornton pun bermain dengan baik, begitu juga dengan Oliver Jackson-Cohen.


Info: imdb

Download Movie: Part1, Part2, Part3, Part4
Password: urgrove.com

Subtitle Indonesia: Sub Indo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms