Wednesday, July 28, 2010

Twilight (2008)

English:
Twilight is modern romantic story between a girl and a vampire Bella Swan (Kristen Stewart) is different from other girls, never mix with fellow students at Phoenix High School. Bella Swan had just moved from Phoenix, Arizona to Forks, Washington to live with her father after her mother, Renée, married and living with her new husband, Phil, a baseball player. After moving to Forks, Bella finally drawn to a mysterious, handsome boy, Edward Cullen, who turns out to be a vampire who drank blood of animals, not human. They fell in love with one another, and fought against a group of vampires from other clans who thirst and Bella's blood. Bella escaped to Phoenix, Arizona where he was framed by James, vicious vampire who wanted to kill him. Edward save her, and they return to Forks.

When her mother remarries and sends Bella to live with her father in the small town of Forks, Washington, she does not expect much change in him. When she meets Edward Cullen (Robert Pattison), a mysterious and handsome, Edward is not the man he met yangbiasa. Edward is a vampire, but he does not have fangs, and he and his family chose not to suck human blood. They both became lovers. For Edward - Bella is gadia that he wait for 90 years - as a soul mate. But the closer their relationship - the more severe Edward effort to control himself. What will be done by Edward and Bella when another group of new vampires - James (Cam Gigandet), Laurent (Edi Gathegi) and Victoria (Rachelle Lafevre) - present and threaten their lives?




Indonesia:
Twilight meruapakan kisah romantis modern antara seorang gadis dan vampire Bella Swan (Kristen Stewart) berbeda dengan gadis lainnya, tidak pernah bergaul dengan teman sekolahnya di SMA Phoenix. Bella Swan baru saja pindah dari Phoenix, Arizona ke Forks, Washington untuk tinggal bersama ayahnya setelah ibunya, Renée, menikah dan tinggal bersama suami barunya, Phil, seorang pemain bisbol. Setelah pindah ke Forks, Bella akhirnya tertarik pada seorang pemuda misterius yang tampan, Edward Cullen, yang ternyata merupakan seorang vampir yang meminum darah hewan, bukan manusia. Mereka pun jatuh cinta satu sama lain, dan bertempur melawan sekelompok vampir dari klan lain yang haus dan mengincar darah Bella. Bella melarikan diri ke Phoenix, Arizona dimana ia dijebak oleh James, vampir kejam yang ingin membunuhnya. Edward menyelamatkan dirinya, dan mereka kembali ke Forks.

Saat ibunya menikah lagi dan mengirim Bella untuk tinggal bersama Ayahnya di kota kecil Forks, Washington, ia tidak berharap banyak perubahan dalam dirinya. Ketika ia bertemu dengan Edward Cullen (Robert Pattison) yang misterius dan tampan, Edward bukanlah pria yangbiasa ia temui. Edward adalah vampire namun ia tidak memiliki taring dan ia beserta keluarganya memilih untuk tidak mengisap darah manusia. Mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Bagi Edward – Bella adalah gadia yang ia tunggu selama 90 tahun – sebagai belahan jiwanya. Namun semakin dekat hubungan mereka – semakin berat usaha Edward untuk mengontrol dirinya. Apa yang akan dilakukan oleh Edward dan Bella saat sekelompok vampir baru lainnya - James (Cam Gigandet), Laurent (Edi Gathegi) dan Victoria (Rachelle Lafevre) – hadir dan mengancam hidup mereka?

Info: imdb

Download Film Twilight DVDrip-aXXo: Download

Download Subtitle Indonesia Film Twilight DVDrip-aXXo: Sub Indo

Slumdog Millionaire (2008)

English:
Currently, all movie fans in the world knows about the film Slumdog Millionaire. Independent films made with digital cameras and low budget, the winning 8 Oscars from 10 nominations obtainment (Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay, Best Cinematography, Best Editing, Best Music Score, Best Song and Best Sound Editing) .

Is this movie really that good? Or because of the economic crisis in America to make the judges the Academy Awards to be like the movie with the classic formula of 'Cinderella story' of this? Complete with its happy ending? Anything that makes this film so beloved by American critics and the Academy Awards jury, Slumdog Millionaire quality can indeed be justified. Directed by Danny Boyle who had been making quality films like Trainspotting, 28 Days Later, Sunshine managed to make this film become so kinetic and sparkle with energy. With the majority of non-professional actors and actresses, Boyle managed to direct the acting of all the players into a convincing performance.

Screenplay by Simon Beaufoy who ditutis adapted from the novel titled Q & A by Vikas Swarup, indeed succeeded in making the film a unique structure where the backstory became the backbone of the story. The story itself is not a groundbreaking story, even actually pretty cliche, because the basic premise like this story can be found in poor countries around the world, including Indonesia.

Narrated Jamal (DevPatel) and Salim (MadhurMittal) two brothers who grew up in the slum area of ​​Mumbai, India. They both eventually made friends with Latika (FreidaPinto) girls who lost their parents as well as anti-Muslim riots in India. Jamal who grew into a modest young man in contrast with Salim who decided to become a gangster and earn money the easy way. While Latika grow into savings a Mumbai gangster boss. Through various incidents, Jamal who had always loved Latika, trying to find it again. Jamal way travel is quite unique, he decided to become a participant quiz Who Wants to be Millionaire version of India, a quiz show which favored Latika. And the most interesting thing in this movie even begins, that all questions asked in the quiz is related to all the events experienced by Jamal throughout his life, as if Jamal had been destined to win this quiz.





Indonesia:
Saat ini semua penggemar film di dunia tahu tentang film Slumdog Millionaire. Film independen yang dibuat dengan camera digital dan low budget ini, memenangkan 8 buah Piala Oscar dari 10 nominasi yang didapatkannya (Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay, Best Cinematography, Best Editing, Best Music Score, Best Song dan Best Sound Editing).

Apakah memang film ini sebagus itu? Atau karena krisis ekonomi di Amerika membuat para juri Academy Awards menjadi menyukai film dengan formula classic ‘cinderella story’ ini? Lengkap dengan happy ending-nya? Apapun yang membuat film ini begitu dicintai oleh kritikus Amerika dan para juri Academy Awards, kualitas Slumdog Millionaire memang bisa dipertanggung jawabkan. Sutradara Danny Boyle yang memang sudah membuat film-film berkualitas seperti Trainspotting, 28 Days Later, Sunshine berhasil membuat film ini menjadi begitu kinetik dan sparkle dengan energi. Dengan mayoritas aktor dan aktris non professional, Boyle berhasil mengarahkan akting semua pemainnya menjadi sebuah performance yang meyakinkan.

Screenplay yang ditutis oleh Simon Beaufoy yang diadaptasi dari novel berjudul Q&A karya Vikas Swarup, memang berhasil membuat struktur film yang unik dimana backstory justru menjadi backbone dari cerita. Cerita film ini sendiri sebenarnya bukanlah cerita yang groundbreaking, bahkan sebenarnya cukup klise, karena basic premise cerita seperti ini bisa ditemui di negara­-negara miskin di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dikisahkan Jamal (DevPatel) dan Salim(MadhurMittal) dua bersaudara yang tumbuh di kawasan kumuh Mumbai, India. Mereka berdua akhirnya berteman dengan Latika (FreidaPinto) anak perempuan yang kehilangan orang tuanya juga pada saat huru-hara anti muslim di India. Jamal yang tumbuh menjadi pemuda yang sederhana sangat kontras dengan Salim yang memutuskan untuk menjadi gangster dan mendapatkan uang dengan cara yang mudah. Sementara Latika tumbuh menjadi simpanan seorang bos gangster Mumbai. Lewat berbagai insiden, Jamal yang memang sejak dulu mencintai Latika, berusaha menemukannya lagi. Cara yang Jamal tempuh cukup unik, dia memutuskan untuk menjadi peserta kuis Who Wants to be Millionaire versi India, kuis show yang disukai Latika. Dan hal yang paling menarik di film ini pun dimulai, bahwa semua pertanyaan yang diajukan di kuis ini berhubungan dengan semua kejadian yang dialami Jamal sepanjang hidupnya, seakan Jamal memang sudah ditakdirkan untuk memenangkan kuis ini.




Info: imdb

Download Film Slumdog Millionaire DVDscr-GENUiNE: Download

Download Subtitle Indonesia Film Slumdog Millionaire DVDscr-GENUiNE: Sub Indo

Race to Witch Mountain (2009)

English:
Lately, Dwayne 'The Rock' Johnson as if to solidify its position as an action star who can also play in a movie family. After her success playing American Football in The Game Plan, The Rock returned to play in a Disney movie titled Race to Witch Mountain. This film is a remake (although director Andy Fickman more comfortable calling it a re-imagining) of the 1975 old movie Escape to Witch Mountain is lifted from a novel published in 1968 with the same title.

Jack Bruno was unwilling to deal with the police. After living in a world of crime for many years, he finally retired from his dark life and start a legal life as a taxi driver in Las Vegas. Skeptical of extraterrestrial life, Jack had no idea that two kids named Sara and Seth infiltrate into the cab and asked him drive her to a place is the beginning of a major disaster and destruction keskeptisannya. Because being paid in large amounts, Jack originally was okay to do his job.

An unexpected by Jack is the sudden government agents and then chased his taxi because it wanted to capture the two boy's. Jack has not run out of surprise, a hunter from outer space creatures come to attack him. Because of this, he just realizes that Sara and Seth is an alien. So what exactly is Sara and Seth's mission on earth? Are they going to invade our planet?

Although didaulat as a family film, I was surprised to see Race to Witch Mountain show a la B-Movie SciFi mature enough. And he did not try to cover it up. Many action scenes like alien aircraft fired on a taxi Jack is usually a scene in the films straight-to-DVD. Dialogue-the dialogue, though not until the lead to cursing pretty rough for a kind of genre film. Fortunately, this all did not disturb - but instead enrich our viewing pleasure.

I also really liked the chemistry between Dwayne Johnson with the two young actress AnnaSophia Robb and Alexader Ludwig. All three relationships may be a cliche, but the emotional connection between them makes the scenes drama (especially at the end of the story) in this film to be effective. Also nice to see Ciaran Hinds appears as Henry Burke total evil. How many times a villain in the movie didowngradekan family so repent in the end, or appear too stupid so it is not authoritative on the screen? Henry did not. He was cunning, wicked, selfish and annoying. There is satisfaction for the audience when I saw he got a reward.

My complaint for this film is sinematografinya. Although there is no serial Bourne style shaky camera, some car chase scenes dishooting too close that 'wah'nya less pronounced. Compared with the new Fast and Furious I watched last week, lack of cinematography was also seen increasingly conspicuous.

Apart from these minor shortcomings, Race to Witch Mountain is a family film that can entertain all your family members. Children are going to cheer with the effects of an alien movie. Adults are also going to be entertained with action scenes, no less with action movies. Oh, and by the way note AnnaSophia Robb. I believe that this little artist will grow as a beautiful woman beautiful nan in the coming years.




Indonesia:
Akhir-akhir ini, Dwayne ‘The Rock’ Johnson seakan hendak memantapkan posisinya sebagai bintang aksi yang bisa juga bermain dalam film keluarga. Setelah dirinya sukses bermain American Football di The Game Plan, The Rock kembali bermain di sebuah film Disney berjudul Race to Witch Mountain. Film ini merupakan remake (kendati sutradara Andy Fickman lebih sreg menyebutnya sebagai re-imagining) dari film lawas tahun 1975 Escape to Witch Mountain yang diangkat dari novel terbitan 1968 dengan titel yang sama.

Jack Bruno sudah ogah berurusan dengan para polisi. Setelah hidup dalam dunia kriminal bertahun-tahun, ia akhirnya pensiun dari kehidupan gelapnya dan memulai kehidupan legal sebagai seorang supir taksi di Las Vegas. Skeptis dengan kehidupan di luar bumi, Jack sama sekali tak menyangka kalau dua anak-anak bernama Sara dan Seth menyusup masuk ke dalam taksinya dan meminta Jack mengantarkannya ke suatu tempat adalah awal dari bencana besar dan hancurnya keskeptisannya. Karena menerima bayaran dalam jumlah banyak, Jack semula oke-oke saja melakukan tugasnya.

Yang tak disangka oleh Jack adalah mendadak para agen pemerintah lantas mengejar-ngejar taksinya karena hendak menangkap kedua bocah itu. Belum habis keterkejutan Jack, sebuah makhluk pemburu dari luar angkasa datang menyerangnya. Gara-gara hal ini, Jack baru sadar kalau Sara dan Seth adalah alien. Lantas apa sebenarnya misi Sara dan Seth di bumi? Apakah mereka hendak menginvasi planet kita?

Walau didaulat sebagai film keluarga, saya terkejut melihat Race to Witch Mountain tampil ala B-Scifi Movie yang cukup dewasa. Dan ia sama sekali tak berusaha menutup-nutupinya. Banyak adegan-adegan aksi seperti pesawat alien menembaki taksi Jack yang biasanya merupakan adegan pada film-film straight-to-DVD. Dialog-dialognya walau tidak sampai menjurus pada sumpah serapah lumayan kasar untuk genre film sejenis. Untungnya saja, ini semua tidak menganggu – tapi malahan memperkaya kenikmatan kita menonton.

Saya juga sangat menyukai chemistry antara Dwayne Johnson dengan kedua artis muda AnnaSophia Robb dan Alexader Ludwig. Hubungan ketiganya boleh jadi klise, tetapi keterkaitan emosional antara mereka membuat adegan-adegan drama (terutama di penghujung cerita) dalam film ini menjadi efektif. Juga menyenangkan melihat Ciaran Hinds tampil jahat total sebagai Henry Burke. Berapa kali penjahat dalam film keluarga didowngradekan sehingga bertobat di akhirnya atau tampil terlalu tolol sehingga tidak berwibawa di layar? Henry tidak. Ia licik, jahat, egois dan menyebalkan. Ada kepuasan tersendiri bagi penonton ketika melihat ia mendapat ganjarannya.

Keluhan saya bagi film ini adalah sinematografinya. Walaupun tidak ada shaky camera ala serial Bourne, beberapa adegan kejar-kejaran mobilnya dishooting terlalu dekat sehingga ‘wah’nya kurang terasa. Dibandingkan dengan Fast and Furious yang baru saya tonton minggu lalu, kekurangan sinematografi ini pun terlihat kian mencolok.

Lepas dari kekurangan minor tersebut, Race to Witch Mountain adalah sebuah film keluarga yang bisa menghibur semua anggota keluarga anda. Anak-anak bakalan bersorak dengan efek-efek alien film ini. Orang dewasa pun bakalan terhibur dengan adegan aksi yang tak kalah dengan film laga. Oh, dan omong-omong perhatikan AnnaSophia Robb. Saya percaya kalau artis kecil ini akan tumbuh sebagai wanita jelita nan rupawan di tahun-tahun mendatang.



Info: imdb

Download Film Race to Witch Mountain DVDrip-DASH: Download

Download Subtitle Indonesia Film Race to Witch Mountain DVDrip-DASH: Sub Indo

Open Season 2 (2008)

English:
Too many animated films in the year 2008. At least I can count about ten animated films for last year! Unfortunately, the animated film that used to always be a quality film and entertainment has now turned into cash cows for money no longer concerned with the quality. The result is that last year more and more animated films that flop and failed miserably at the Box Office. How to Open Season 2? Open Season 2 is not a best-selling animated film last year - but he also did not flop as well as many other animated film in 2008. If the ordinary income, whether that means the quality of animation is also mediocre?

Even young children are most afraid of the bears were not supposed to be scared by a bear named Boog. Why? Boog is very tame because he was a baby bear who was raised by a wild life in the forest guard named Beth. Life Boog originally very peaceful and quiet turned into chaos when a deer strange (he can walk on two feet!) Named Elliot appeared in his life. Elliot who was captured by an insane hunter named Shaw appealed to Boog to liberate it. Boog does not have the heart to see the chief Elliott became home decoration Shaw decides to help him. Shaw realizes that the Elliot and Boog conspire even thought that the animal attacked him and conspiring to eventually rule the whole world.

Unnoticed by Boog, next year he should have parted with Beth to adjust to life that is natural forest habitat. Because of the chaos which he did with Elliot, Beth had to send Boog back to the woods early. You can imagine how confused Boog to adjust to life in the forest that he thought was terrible and savage than his home in the city. When in the town of Beth always protect them from all dangers and meet all his needs, in the forest he kept dikerjai many animals and disturbed by Elliot all the time. It was not even the most horrible thing, because a minute is Open Season, aka the hunting season in which all people may freely hunt animals. Is Boog can survive and find your way back home to Beth who love him?

Gregetan. That's what I feel when watching Open Season 2. Why? The story of this movie is the formula-cliche about 'loneliness' and 'find your place in the world', yet at least in the early mid-story of this film is capable of working on these characters are fun. I immediately fell in love with the character of Boog and Beth, and Elliot was occasionally able to provoke my laughter (although most of my time is more often annoyed by his behavior.) Boog and Beth did have a chemistry that best fit throughout the film, feels like a brother and sister who love each other - and I hate how this movie failed to make the right impression when the ending to their relationship.

Animation and music in the Open Season is not quite that good. Over the Hedge, Happy Feet, Ice Age 2 and Cars offers quality animation is obviously much more sharp and interesting than Open Season. At least the Open Season can still be seen and enjoyed even a mediocre animation quality (not as bad as Hoodwinked example). His music also feels like a patch here and there, and I do not exactly enjoy it. His music seems to really only a reflection of what was happening on the screen and no value whatever meaning can be gleaned from it. To fill her voice, once again Boog and Beth are filled by Martin Lawrence and Debra Messinglah the most memorable in my heart. Elliot is too thick with the feel of Ashton Kutcher and funny to see him mostly diusili in this film considering he'd rather deceptive passers Punk'd.

On the whole, Open Season 2 is a film for children that can not be liked by adults. Definitely not a timeless film that can be watched ten years later for example. Answering my question at the beginning of the article: This movie revenue on average is nothing not because their quality is also average.




Indonesia:
Terlalu banyak film animasi pada tahun 2008 lalu. Saya sekurang-kurangnya sudah bisa menghitung sekitar sepuluh film animasi untuk tahun lalu! Celakanya, film animasi yang dulunya selalu menjadi sebuah film yang bermutu dan hiburan yang menyenangkan kini telah berubah menjadi sapi perah demi mendapatkan uang tanpa mementingkan kualitas lagi. Hasilnya adalah tahun lalu makin banyak film animasi yang flop dan gagal total di Box Office. Bagaimana dengan Open Season 2? Open Season 2 bukanlah sebuah film animasi terlaris tahun lalu – tetapi dia juga tidak flop juga seperti banyak film animasi tahun 2008 lainnya. Kalau pendapatannya biasa-biasa saja, apakah itu berarti kualitas animasinya juga biasa-biasa saja?

Bahkan anak kecil yang paling takut dengan beruang pun tidak seharusnya takut dengan beruang bernama Boog. Kenapa? Boog sangat jinak karena dia bayi beruang yang dibesarkan oleh seorang penjaga kehidupan liar di hutan bernama Beth. Hidup Boog yang semula sangat damai dan tenang berubah menjadi kacau balau ketika seekor rusa aneh (dia bisa berjalan dengan dua kaki!) bernama Elliot muncul di dalam kehidupannya. Elliot yang ditangkap oleh seorang pemburu sinting bernama Shaw memohon kepada Boog untuk membebaskannya. Boog tidak sampai hati melihat kepala Elliot menjadi hiasan di rumah Shaw memutuskan untuk menolongnya. Shaw menyadari bahwa Elliot dan Boog bersekongkol malahan mengira kalau para binatang berkonspirasi untuk menyerangnya dan pada akhirnya menguasai seluruh dunia.

Tanpa disadari oleh Boog, tahun depan ia seharusnya sudah berpisah dengan Beth untuk hidup menyesuaikan diri dengan alam hutan yang adalah habitat aslinya. Karena kekacauan yang ia lakukan dengan Elliot, Beth terpaksa mengirim Boog kembali ke hutan lebih awal. Bisa dibayangkan bagaimana bingungnya Boog untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di hutan yang ia anggap sangat mengerikan dan buas dibandingkan dengan rumahnya di kota. Bila di kota Beth selalu melindunginya dari segala marabahaya dan mencukupi segala kebutuhannya, di hutan ia terus dikerjai banyak binatang dan terganggu dengan Elliot sepanjang waktu. Itu bahkan bukan hal yang paling mengerikan, karena sebentar lagi adalah Open Season alias musim berburu di mana semua orang boleh bebas memburu binatang. Apakah Boog bisa bertahan hidup dan mencari jalan pulang kembali kepada Beth yang mencintainya?

Gregetan. Itulah yang saya rasakan ketika menonton Open Season 2. Kenapa? Cerita dalam film ini memang memakai formula klise mengenai ‘kesendirian’ dan ‘menemukan tempatmu di dunia’, toh setidaknya pada awal pertengahan cerita film ini mampu menggarap karakter-karakter yang ada menyenangkan. Saya langsung jatuh cinta dengan karakter Boog dan Beth, dan Elliot sesekali mampu memancing tawa saya (walaupun kebanyakan waktu saya lebih sering kesal karena tingkah lakunya). Boog dan Beth memang memiliki chemistry yang paling pas sepanjang film ini; terasa seperti kakak dan adik yang saling mengasihi – dan saya benci bagaimana film ini gagal membuat kesan yang pas saat ending untuk hubungan keduanya.

Animasi dan musik dalam Open Season juga tidak bisa dibilang bagus-bagus amat. Over the Hedge, Happy Feet, Ice Age 2 dan Cars menawarkan kualitas animasi yang jelas jauh lebih tajam dan menarik ketimbang Open Season. Setidaknya Open Season masih bisa ditonton dan dinikmati walau kualitas animasinya pas-pasan (tidak sampai seburuk Hoodwinked misalnya). Musiknya juga terasa seperti tempelan di sana-sini, dan saya tidak bisa dibilang menikmatinya. Musiknya sepertinya kok hanya refleksi dari apa yang tengah terjadi di layar dan tidak ada nilai makna apapun yang bisa dipetik darinya. Untuk pengisi suaranya; sekali lagi Boog dan Beth yang diisi oleh Martin Lawrence dan Debra Messinglah yang paling berkesan di hatiku. Elliot terlalu kental dengan nuansa Ashton Kutcher dan lucu melihat dia kebanyakan diusili di film ini mengingat dia lebih suka memperdayai orang lewat Punk’d.

Secara keseluruhan, Open Season 2 adalah film untuk anak-anak yang tidak bisa disukai oleh orang dewasa. Jelas bukan sebuah film abadi yang bisa ditonton sepuluh tahun kemudian misalnya. Menjawab pertanyaan saya di awal artikel: pendapatan film ini rata-rata tidak lain tidak bukan karena kualitasnya yang juga rata-rata.


Info: imdb

Download Film Open Season 2 DVDrip-aXXo: Download

Download Subtitle Indonesia Film Open Season 2 DVDrip-aXXo: Sub Indo

Outlander (2008)

English:
Outlander film is a film that is quite unique because it combines two very contradictory elements, namely elements of ancient civilization and modern civilization. Directed by Howard McCain and starring James Caviezel.

The story is preceded by the collapse of a spacecraft to Earth precisely in the area at the time Norway was still in a period of Viking-era. All these spacecraft passengers were killed except one, namely Kainan (James Caviezel). The Kainan it was chasing a monster from another planet named Dragon-shaped Moorwen. Moorwen roamed the area around the crash site of the Kainan spacecraft and had destroyed a rural area. In an attempt to find and kill Moorwen, Kainan even arrested and taken to a Viking kingdom. But he was finally released and cooperate with the Vikings in the hunt Moorwen which often killed the Vikings.




Indonesia:
Film Outlander ini adalah sebuah film yang cukup unik karena menggabungkan 2 unsur yang sangat bertentangan, yaitu unsur peradaban kuno dan peradaban modern. Disutradarai oleh Howard McCain dan dibintangi oleh James Caviezel.

Cerita film ini diawali oleh jatuhnya sebuah pesawat luar angkasa ke Bumi tepatnya di daerah Norwegia yang pada saat itu masih dalam masa-masanya Viking. Semua penumpang pesawat luar angkasa tersebut tewas kecuali satu yaitu Kainan (James Caviezel). Si Kainan ini ternyata mengejar sebuah monster dari planet lain berbentuk Naga bernama Moorwen. Moorwen berkeliaran di daerah sekitar tempat jatuhnya pesawat luar angkasa si Kainan tersebut dan sempat menghancurkan sebuah pedesaaan di daerah tersebut. Dalam usahanya mencari dan membunuh Moorwen, Kainan malah ditangkap dan dibawa ke sebuah kerajaan Viking. Namun akhirnya dia dibebaskan dan bekerja sama dengan para Viking tersebut dalam memburu Moorwen yang sering membunuh para Viking.

Info: imdb

Download film Outlander DVDrip: Download

Download Subtitle Indonesia film Outlander DVDrip: Sub Indo

Night at the Museum 2: Battle of the Smithsonian (2009)

English:
Larry Daley (Ben Stiller) is a successful businessman. Having a large company, driving a luxury car, and her days busy with meetings and business affairs. Who would have thought if a few years ago Larry was just a night watchman at the Museum of Natural History.

Yep! If the Night at The Museum of the first Larry should mess of his life caused the occupants of the Museum of Natural History, this time Larry've no longer deal with the museum. Until one day, Larry knows that this museum will 'remove' all the statues and displays a long time to be replaced with a more sophisticated version of the hologram.

All occupants of the old museum was transferred to the archives of The Smithsonian Institute, the world's largest museum located in Washington and consists of 16 separate museums. The situation became chaotic because Dexter's mischievous capuchin monkeys steal Ahkmenrah tablet and take it to the Smithsonian. These tablets are relics of ancient Egypt who turn on the occupants of the museum at night. And because the tablet has now moved into the largest museum in the world, all its inhabitants was a sudden move to live.

Larry was forced to intervene because in this new museum is a former Egyptian Pharaoh who plans to rule the world with Ahkmenrah tablets. Helped by Amelia Earhart statue (Amy Adams), the world's first female pilot), Larry tried to thwart the plan.

Night at the Museum 2: Battle of the Smithsonian's arguably more exciting than the first, because the Smithsonian museums have a more varied inhabitants. From start to Albert Einstein, Al Capone, Napoleon, Abraham Lincoln, to Darth Vader and Oscar the Grouch from Sesame Street. The museum is also displaying a lot of famous paintings, and the people in this painting had come alive at night. Fun, Larry also can go into the painting and interacting with people in it.

In addition to the emergence of many 'creatures' new film is also so more fresh than the first because it filled a lot of funny dialogue. Moreover, Hank Azaria acting as Kahmunrah the evil Pharaoh also brilliant. Violent and frightening, as well as hilarious.




Indonesia:
Larry Daley (Ben Stiller) adalah seorang pengusaha sukses. Memiliki satu perusahaan besar, mengendarai mobil mewah, dan hari-harinya disibukkan dengan meeting dan urusan bisnis. Siapa sangka kalo beberapa tahun yang lalu Larry cuma seorang penjaga malam di Museum of Natural History.

Yep! Kalo di Night at The Museum yang pertama Larry harus membereskan kekacauan yang diakibatkan hidupnya para penghuni Museum of Natural History, kali ini Larry udah nggak lagi berurusan dengan museum. Sampai suatu hari Larry mengetahui bahwa museum ini akan 'membuang' semua patung dan display yang lama untuk digantikan dengan versi hologram yang lebih canggih.

Semua penghuni museum yang lama dipindahkan ke ruang arsip The Smithsonian Institute, museum terbesar di dunia yang terletak di Washington dan terdiri dari 16 museum terpisah. Situasi jadi kacau karena Dexter si monyet capuchin nakal mencuri tablet Ahkmenrah dan membawanya ke Smithsonian. Tablet ini adalah benda peninggalan Mesir Kuno yang menghidupkan para penghuni museum di malam hari. Dan karena tablet ini sekarang berpindah ke museum terbesar di dunia, seluruh penghuninya pun mendadak bergerak hidup.

Larry terpaksa turun tangan karena di museum baru ini ada mantan Firaun Mesir yang berencana untuk menguasai dunia dengan tablet Ahkmenrah. Dibantu patung Amelia Earhart (Amy Adams), pilot wanita pertama di dunia), Larry berusaha menggagalkan rencana itu.

Night at the Museum 2: Battle of the Smithsonian bisa dibilang lebih seru dari yang pertama, karena museum Smithsonian punya penghuni yang lebih variatif. Dari mulai Albert Einstein, Al Capone, Napoleon, Abraham Lincoln, sampai Darth Vader dan Oscar the Grouch dari Sesame Street. Museum ini juga memajang banyak lukisan terkenal, dan orang-orang di lukisan ini pun ikut hidup di malam hari. Asyiknya, Larry juga bisa masuk ke dalam lukisan dan berinteraksi dengan orang-orang di dalamnya.

Selain kemunculan banyak 'makhluk' baru, film ini juga jadi lebih segar dibanding yang pertama karena dipenuhi banyak dialog lucu. Apalagi akting Hank Azaria sebagai Kahmunrah si Firaun jahat juga oke banget. Bengis dan menakutkan, sekaligus kocak.


Info: imdb

Download film Night at the Museum 2: Battle of the Smithsonian R5: Part1, Part2

Download subtitle Indonesia film Night at the Museum 2: Battle of the Smithsonian R5: Sub Indo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms